Entah kenapa tiba2 gw mau sedikit nulis tentang tema Perceraian.
Mungkin gw terlalu muda dan ngga ada pengalaman tentang Divorce ini karena Alhamdulillah kedua orang tua gw masih saling mencintai hingga detik ini.
Gw menulis ini dari sudut pandang orang yang melihat dan merasakan anak2 yang terkena dampak dari perceraian orang tua mereka.
Perceraian yang gw bahas disini adalah perceraian yang 'mengorbankan' sang anak.
Gw ngga akan sebut2 nama orang disini..
Disini bersifat umum dan opinion.. Jadi ini adalah pendapat dan pemikiran gw pribadi yang mungkin juga berdasarkan pengalaman hidup seorang yang gw lihat.
Perceraian..?
Dalam agama itu halal.. Namun Tuhan membenci perceraian..
Jadi sah aja bercerai..
Mungkin Tuhan membenci nya karena pasti ada sebab akibat yang bisa terjadi karena perceraian itu.. salah satunya ANAK.
Gw ngga akan bahas terlalu dalam dari sudut pandang agama. Karena gw juga belum faham benar dari sudut pandang agama.
Jadi gw akan fokus berdasarkan realita yang terjadi.. yang gw lihat.. terutama terhadap sang anak.
#Sebab Perceraian
Mungkin ngga banyak hal2 yang gw rasain tentang perceraian, terutama sebab perceraian.
Oke kita lihat aja berdasarkan hal2 umumnya yang menyebabkan perceraian :
..Perselingkuhan.. Kekerasan.. Kewajiban dan Hak.. dan Tidak Bahagia.
Gw ngga akan bahas terlalu dalam tentang sebab perceraian ini. Tapi gw akan mencoba sedikit 'bersuara'..
"Kenapa kalian orang tua harus melakukan itu..? Kenapa kalian mengkhianati pernikahan suci kalian berdua..? Tidak ingatkah kalian saat kalian Ijab Kabul..? Tidak terkenangkah kalian saat malam pertama..? Tidak terasa kah perjuangan kalian membentuk sebuah keluarga..? Tidak kah kalian berpikir jika kalian sudah menjerumus merusak masa depan anak kalian.? Setidaknya anak kalian menderita melihat orang tua nya tidak seperti yang lainnya..? Memang terkadang sebab perceraian itu sudah fatal dan tidak bisa diselamatkan, namun kalian bukannya masih bisa tidak bertengkar di depan anak.? tidak mengatakan hal2 yang kasar di depan anak kalian..? Dan bisa dengan baik menjelaskan perceraian kalian..?"
"Sungguh sebaik-baiknya perceraian pasti meninggalkan luka pada anak kalian. Walaupun anak kalian tidak menunjukkannya di depan kalian, tapi dalam hati mereka menangis. Mereka pasti menginginkan agar kalian bersama lagi, bersatu lagi walaupun mereka tidak mengerti apa permasalahan kalian."
Fiuuuhh..!
Intinya sebab perceraian itu pasti bermacam2.. namun semua bisa diredam dengan mengingat kenangan kalian saat menikah, saat kalian bahagia diberikan keturunan, dan merencanakan masa depan anak.
Manusia tidak pernah puas.. Itu sifat alami kita..
... Masih Jomblo ingin punya pacar...
... Punya Pacar ingin menikah...
... Menikah, ingin punya harta yang banyak...
... Harta banyak kurang lengkap tanpa anak...
... Mempunyai anak namun kurang banyak...
... Punya anak banyak, ribet ngurusnya.. Pengen kayak dulu aja waktu jomblo.. (WTF*(@&!)#!!)
#Akibat Perceraianan
Okaay sampai pada topik utamanya...
Orang tua sudah bercerai.. Ngga bisa dipungkiri lagi.. mereka sudah berpisah.. Hak asuh anak dan harta diperebutkan.. Saling menjatuhkan masing2.. Saling berpura2 jika kalian adalah dua orang yang dulunya pernah bahagia bersama..
Siapa yang menanggung akibatnya..?Anak kalian, bukan kalian.. Pikirkanlah..
Gw mencoba ambil contoh jika anak tersebut masih kecil.. (5-12 tahun)
..Umur segitu mana mengerti cerai..?Umur segitu itu lagi lucu2ya.. lagi manja2nya.. ingin ini itu minta papah mamahnya.. Ingin digendong, diajak jalan2, ingin habiskan waktu dengan orang tuanya jika liburan..
Namun jika semua itu hilang..?Mereka pasti bertanya2 kenapa kalian berdua..?ada apa dengan kalian.? Kenapa ngga baik lagi..?Sang anak pasti akan menjadi pengamat dari tingkah laku kalian didepan matanya..
Secara tidak sadar mereka pasti berubah. Berubah dari ceria jadi pendiam. Dari pemalu jadi pemarah. Itu semua bisa terjadi jika mereka bener2 sudah tidak merasakan lagi kasih sayang kalian. Apalagi jika mereka dikucilkan teman2nya gara2 orang tua mereka cerai..? Berat beban yang ditanggung untuk anak seumuran mereka.. Mereka sedang manja2nya.. Sedang butuh perhatian orang tua.. butuh bimbingan kalian.. Namun kalian...
Berdasarkan realitanya, jika terjadi seperti kasus seperti itu, anak tersebut akan cenderung berdiam diri, malas, dan sering bersedih.
Sangat dibutuhkan orang2 dewasa yang bisa menjelaskan tentang perceraian tersebut pada si anak. Dan juga kasih sayang kalian walaupun kalian sudah bercerai..
Untuk anak2 'broken home' yang sudah remaja dan dewasa mungkin sudah bisa mengerti apa itu perceraian.
Namun realitanya justru anak2 pada kondisi ini akan lebih 'extreme' dalam melampiaskan kekesalan mereka.
Oke sebut aja -Kabur dari rumah, -Hidup di Jalanan, -Putus Sekolah/Kuliah..
Lebih parah lagi jika mereka melampiaskan ke hal2 yang berbau obat2an/Narkoba..(Na'dzubillah)
Mereka yang sudah dewasa akan mencari 'hal baru' untuk melupakan perceraian orang tuanya..
Sudah banyak gw melihat orang2 broken home.. dan faktanya.. Mereka sangat emosional.. Mereka sangat terpukul, dan batin mereka seperti tersiksa.
"..Ingin pulang tapi muak, Hidup diluar..?keras dan sulit tanpa uang.."
Hal yang biasa terjadi jika mereka tidak bisa mengontrol, -Kriminalitas.. -Premanisme..
Butuh orang2 dekat, terutama teman2.. karena biasanya mereka lebih bisa mendengarkan teman2nya daripada orang lain termasuk orang tua mereka...
- - - - - - - - - - - -
Postingan ini sebenarnya ditujukan untuk para Orang Tua.. Termasuk gw yang suatu saat nanti menjadi Orang Tua juga....Marilah kita jaga hubungan kita dengan pasangan kita.. Pernikahan kita..
Gw belum menikah dan gw belum mengerti apa saja problema dalam pernikahan. Tapi bagi gw menikah sama aja kayak hubungan sama orang tua. Sama2 butuh pengertian, kasih sayang, menghormati.. cuman beda orang aja.. heehe
Yaa intinya gw pengen bilang..
" Tetep Jaga Keluarga Kalian.. Pernikahan Kalian.. dan Aank-anak kalian.. Karena itu adalah Titipan-Nya.. dan kita akan diminta pertanggung jawabannya kelak.."
" Perceraian itu mungkin yang terbaik di mata kalian. Tapi cobalah lihatlah mereka.. Pikirkan masa depan mereka..." - Yanggi Herdiana
Bekasi...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar